Sabtu, 02 Januari 2010

Seleksi Penempatan dan Orientasi siswa


Pertemuan 5
Seleksi Penempatan dan Orientasi siswa

Seleksi merupakan hal yang sering kita dengar, bahkan sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami proses seleksi tersenut, baik dalam penerimaan mahasiswa baru, elamar pekerjaaan. Seleksi adalah serangkaian langkah yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar dapat diterima atau tidak berdasarkan kompetensi yang dimiliki oleh pelamar.
Tetapi seleksi tersebut tidak lepas dari berbagai tantangan yang dapat membuat proses seleksi menjadi tidak berjalan dengan baik seperti ; supply yaitu jumlah siswa yang hendak dicapai, ethis dan organisasi.

Tantangan dalam supply adalah seringkali penyelanggara seleksi tidak memperhatikan ketersediaan calon peserta didik, hanya memperhatikan kondisi sesaat, maksudnya adalah penyelenggara menganggap bahwa keadaan dan ketersediaan peserta didik akan selalu sama dari tahun ke tahun. Dalam hal ini akan timbul beberapa dampak positif dan negativnya; positifnyanya adalah dapat membuat banyak pelamar yang datang,dan dapat meningkatkan dalam segi pendanaan sekolah. Makin banyak pelamar memungkinkan dapat memilih peserta yang lebih baik. Sedangkan dampak negativnya adalah jik semakin bertambah, waktu yang dibutuhkan semakin lama untuk dapat menentukan peserta yang kompeten untuk masuk, sumber daya untuk melakukan proses seleksi semakin banyak serta biaya yang dikeluarkan akan semakin banyak juga.

Yang kedua adalah tantangan ethis; kesetaraan gender, salah astu contohnya adalah tidak jarang kalau dalam SMK sekretaris yang lebih domininan hanya kaum wanita saja, dan dalam sekolah kelautan,yang lebi dominant diterima adalah pria saja. maksudnya adalah Untuk itu sangatlah penting kita mengetahui pentingnya kesetraaan gender apabila kita mau membangun sekolah nanti. Dalam Boarding school apakah sekolah tersebut hanya menerima peserta didik perempuan atau laki-laki saja. misalnya adalah peyediaan kamar mandi harus lebih banyak apabila boarding school tersebut menerima murid perempuan dalam kesehariannya.

Tantangan selanjutnya dalam tantangan ethis adalah family atau sering dikenal dalam istilah KKN, karena seringkali ditemukan penerimaan peserta didik bukan karena hasil objektif tes melainkan melalui hubungan kekerabatan dengan pemilik sekolah, adanya sogokan dan surat sakti atau surat referensi memaksa dari pimpinan sekolah tersebut. Sehingga siswa tersebut dapat lebih mudah untuk lulus seleksi.

Dalam sekolah sanagat dibutuhkan trasparansi. Pak Amril mengatakan bahwa Semakin baik nama sekolah maka semakin besar tuntutan untuk melakukan transparansi untuk menjaga nama baik sekolah tersebut. Jadi sekolah yang baik harus dapat transparan, jujur dan dapat dipercaya. Selanjutnya adalah formalitas pembuktian ; ini bertujuan agar orang atau pihak luar yang lain menganggap bahwa proses seleksi benar-benar dijalankan sesuai dengan prosedur yang ada.

Selanjutnya tantangan organisasional; dari segi visi dan misi sekolah itu sendiri, keterbatasan sarana sekolah, pembiayaan proses seleksi, alokasi waktu yang terlalu lama yang dapat membuat kurang efisiennya proses seleksi, materi layanan dan sumber daya manusia.

Ada beberapa tahapan langkah-langkah dalam proses seleksi adalah sebagai berikut ; yang pertama adalah seleksi administrativ, yaitu untuk mengetahui apakah secara administrativ persyaratan dari peserta didik telah dipenuhi mencakup ; pengisisan formulir, bukti pembayaran, seleksi kelengkapan dokumen pendukung dan ketentuan lain yang lebih spesifikasi yang ditentukan oleh masing-masing sekolah.
Yang kedua adalah prosedur tes-tes dalam seleksi, maksudnya adalah dalam proses seleksi harus dilakukan beberapa tes untuk dapat membuktikan seberapa jauh kompetensi peserta didik yang akan melamar disekolah tersebut. Alat tes harus memenuhi standar : valid dan reliable. Tidak semua indikator yang ditetapkan bisa diukur melalui tes. Ada beberapa materi tes, misalnya adalah ; psikotes, pengetahuan (potensi akademik), performance, harus memperhatikan aspek kelayakan.
Yang ketiga adalah wawancara, wawancara merupakan percakapan formal antara calon pelamar dan pihak perusahaan yang terkait. wawancara juga dapat percakapan formal yang mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasi hal-hal yang dapat diterima calon pelamar. Tipe wawancara ada individual dan kelompok. Jenis pertanyaan dalam wawancara ada yang terstruktur, tidak terstruktur, campuran, problem solving, stress interview. Pewawancara harus ramah, menunjukkan perhatian kepada orang lain, terminasi, beri kode jika waktu untuk menjawab telah habis. Wawancara diharapkan dapat mngukur secara langsung sejuh mana kompetensi calon pelamar tersebut.

Evaluasi hasil wawancara ; ada acuan yang harus dievaluasi. Hal-hal yang sering terjadi dalam wawancara adalah hallo effect (kesan pertama pada saat wawancara), leading question (mengarah pada jawaban yang diinginkan pewawancara), personal biases, dan dominasi pewawancara.

Yang keempat adalah pemeriksaan referensi, maksudnya adalah pemeriksaan berkan atau dokumen pendukung yang lain dari calon peserta didik. Personal referenses menyangkut dengan informasi karakter calon dari orang-orang yang mengenal secara dekat. Lebih menekankan aspek positiv dari calon. Adapun muatannya adalah ; kemampuan akademik, finansial, menjalani proses pendidikan, performance. Referensi yang menggambarkan kemampuan atau prestasi calon dibuktikan dengan foto copy dokumen tersebut.
Yang kelima adalah evaluasi medis, untuk menunjukkan kesehatan calon. Pelaksana dalam bagian ini adalah harusseorang professional seperti lembaga pendidikan secara mandiri yang menyerahkan kepada lembaga kesehatan. Arahnya adalah untuk mengurangi alokasi anggaran untuk kesehatan dan asuransi, agar calon peserta didik dapat dengan lancar mengikuti proses pendidikan tanpa halangan kesehatan.

Yang terakhir adalah keputusan penerimaan, ini merupakan saat dimana seseornag pelamar lulus atau tidak daalm proses seleksi. setelah semua langkah diatas telah dilakukan, maka yang terakhir dan mesti dilakukan adalah pemberian pengumuman hasil seleksi. Media dalam menyampaikan pengumuman tersebut bisa melalui papan pengumuman, koran , internet dan lain sebagainya.

Bagis siswa yang telah lulus melakukan poes seleksi maka akan dilakukan penempatan. Penempatan adalah kegiatan untuk menempatkan calon peserta didik yang lulus seleksi pada kelas yang sesuai dengan kemampuan atau kondisi lain dari peserta didik. Dasar penempatan bisa di dapat dari hasil seleksi, homogenitas peserta didik, jadwal belajar dan gender.
Setelah proses penempatan selesai dilakukan yang selanjutnya adalah memberikan orientasi, yang dimaksud dengan orientasi adalah proses perkenalan siswa baru yang terkait dengan hak dan kewajibannya, dengan organisasi, dan dengan siswa yang lain. Adapun muatan materi dalam orientasi adalah mengenai masalah-masalah organisasional, pengenalan, hak dan kewajiban, fasilitas, mekanisme, prosedur, ketentuan tentang pembelajaran dan pembimbingan dalam ujian. Bentuk dalam orientasi, ada yang secara formal yaitu dengan adanya acara-acara khusus yang dilakukan oleh organisasi sekolah. Ada yang informal yaitu dengan cara mengajak siswa baru berkeliling melihat fasilitas dan menemui pihak-pihak terkait. Manfaat dalam orientasi adalah penyesuaian diri siswa baru, optimalisasi pengetahuan pengenalan mengenai hal-hal yang berhubungan erat dengan penyesuaian tempat,struktur,progam kerja pada tempat yang baru diri diharapkan meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar